Tumor Sel Sertoli

Sel sertoli terletak pada dinding tubuli seminiferi pada testis dan mensuport pembentukan spermatozoa, ada 3 tipe tumor pada testis yaitu tumor sel Sertoli, Seminomas, dan tumor sel Intertitial (Anonim, 2004). Tumor pada sel Sertoli atau disebut juga Sertoli cell tumour, merupakan tumor yang umum pada anjing yang sudah tua, tetapi dapat juga menyerang anjing yang muda (Hockins, 2004)

Sertoli sel tumor umumnya terjadi pada anjing jantan yang berusia diatas 5 tahun akan tetapi dapat juga ditemukan pada anjing muda. Tumor ini berasal dari sel sertoli yaitu sel – sel tunjang tubuli seminiferi. Menurut pengalaman tumor ini biasanya tidak terbentuk didalam testis yang tidak menurun pada monorchismus, sedangkan testis yang ada didalam scrotum sangat atrofik. Anjing yang menderita tumor ini biasanya berubah sifat menyerupai anjing betina, mamaenya membesar dan ia menarik perhatian anjing jantan lain. Sebabnya tumor ini membentuk hormon – hormon estrogen (Anonim, 2004).

Estrogen diproduksi hampir sekitar 15% oleh tumor dalam testis yang dalam posisi normal ( dalam scrotum ) kemudian mencapai 50% oleh sertoli sel tumor dalam testis yang berada dalam groin dan 70% oleh tumor dalam testis yang berada dalam abdomen. Estrogen menyebabkan berkembangnya sifat betina, misalnya gld mamae mengembang, penis tertutup kulit, penjarangan bulu yang bersifat lokal dan pengecilan ukuran penis. Anjing betina yang menderita sertoli sel tumor akan menarik anjing jantan lain ( Foster & Smith's, 2004; Anonim, 2004).

Penyebab munculnya tumor ini belum diketahui, tetapi pada anjing yang mengalami Monorchydi ataupun yang kedua testisnya tidak mengalami decensus testiculorum mempunyai resiko 13 x lebih tinggi dibandingkan dengan anjing yang mempunyai testis yang normal. Sampai sekarang belum diketahui faktor lain yang menyebabkan timbulnya penyakit ini (Anonim, 2004; Foster & Smith's, 2004).

Gejala Klinis :
  • Hiperestrogenisme, anemia, bulu rontok, feminisasi, menarik perhatian pejantan atau anjing jantan lain,
  • Glandula prostate membesar, glandula mammae membesar,
  • Ditandai salah satu testis membesar dan yang lainnya mengecil atau mengalami atrofi
  • Anjing menunjukkan karakter seperti anjing betina meliputi perkembangan dan pembesaran dari glandula mammae, produksi susu dan sekresi dari glandula mammae, berdiri pada posisi betina ketika urinasi, terjadi hiperpigmentasi pada kulit
  • Testis mengecil, adanya pembengkakkan dari daerah testicular dan daerah scrotal. Dan jika hewan mengalami cryptorchydi kebengkakkan dapat terjadi pada daerah inguinal atau daerah abdominal tergantung dimana lokasi dari testis. 
  • Pada kasus yang parah sel tumour dapat metastasis dan menyebabkan kematian bila mengenai organ vital. 
(Anonim, 2004; Foster & Smith's,2004; Hoskins, 2004).


Jika anjing cryptorchidi, kebengkakan akan terjadi didaerah abdomen atau ari-ari tergantung dengan penempetan buah zakar itu. Lebih dari 50% kasus sertoli sel tumor akan menghasilkan estrogen, dan anjing akan menderita hiperestrogenisme. Hal ini meliputi kelenjar prostata membesar, kelenjar susu yang mengakibatkan besarnya putting susu, anemia dan kecenderungan untuk menarik anjing jantan yang lainya. Sel sertoli tumor akan metastasis ke abdomen, paru-paru, thymus dan otak, ini terjadi 15% pada kasus sertoli sel tumor (Anonim, 2004), menurut Hines (2004) 2%-20% kejadian dari tumor ini adalah malignant dan dapat metastasis kebagian lain dari tubuh. Dikarenakan adanya perbedaan suhu testis didalam skrotum dengan didalam abdomen kira-kira 4-5° C menyebabkan terjadinya proses yang abnormal dari testis terjadi hiperplasia dan metaplasia lalu menjadi tumor, membesar, menghasilkan hormon estrogen, timbul gejala klinis, lalu akan mengalami metastasis menuju organ-organ lain (Hines, 2004).

Diagnosis didasarkan pada sejarah pengobatan dan pemeriksaan fisik, ultrasonografi berguna untuk identifikasi tumor dan dapat membantu mendeteksi stadium dari tumor tersebut, termasuk proses metastasisnya, konsentrasi hormon yang tinggi estradiol dan progesteron dapat dilihat dengan test darah pada sebagian besar anjing yang terinfeksi, pada pemeriksaan darah rutin mungkin abnormal karena anemia yang disebabkan oleh konsentrasi hormon estrogen yang tinggi, sehingga menekan proses eritrogenesis pada sumsum tulang (anemia hipoplastika), hanya pemeriksaan Histopatologi yang dapat membedakan dari 3 tipe tumor pada testis (Foster & Smith's, 2004).

Diagnosa Banding

  • Sel tumor interstitial: hanya menunjukkan sedikit gejala dan tidak memproduksi estrogen ataupun mengalami metastasis juga tidak menimbulkan masalah yang penting.
  • Seminoma: menghasilkan estrogen dan metastasis kira-kira hanya 5% dari total kasus tetapi pada umumnya tumor ini menghasilkan androgen sehingga hewan akan mengalami hiperandrogenisme, yang akan menimbulkan efek yaitu pembesaran glandula prostata dan atau perianal adenoma.
  •  Hyperadrenocortismus
  •  Hypothyroidismus
(Robbins et al. 1984)
Pencegahan
  • Sel sertoli sel tumor dapat dicegah dengan cara kastrasi. Kastrasi anjing yang muda mencegah agresi, urinasi dan berbagai perilaku yang tidak dikehendaki.
  • Pembedahan merupakan metode yang aman dan relatif mahal, tetapi dimasa yang akan datang dapat menghemat uang pemiliknya
  • Anjing yang digunakan untuk beternak atau pemacak dapat dikastrasi ketika anjing tersebut sudah tidak digunakan lagi untuk kepentingan diatas
  • Anjing yang mengalami cryptorchidi tidak dijadikan pemacek selain produksi semennya buruk juga dikhawatirkan menular lewat perkawinan. (Anonim, 2004)