Vaksin Anjing Baru

Vaksin anjing yang baru banyak tersedia di pasaran beberapa negara, dan walaupun literatur ilimiah untuk menilai produk-produk beserta cara penggunaannya masih terbatas, VGG telah memberikan pertimbangan awal untuk beberapa produk. Harus ditekankan bahwasannya produk-produk ini mungkin tidak memiliki ijin resmi dan hanya tersedia pada daerah daerah tertentu saja.

Vaksin yang baru dalam melawan infeksi virus flu anjing (CIV-Canine Influenza Virus) mendapatkan lisensi bersyarat di Amerika pada bula nJuni tahun 2009. Influenza A subtype H3N8 telah menyebabkan masalah pada hewan yang dikandangkan bersama di daerah Amerika Utara, namun sampai dengan saat ini hanya kasus sporadis yang telah diakui keberadaannya di tempat yang lain (Eropa). Vaksin CIV mengandung virus inaktif dan diberikan pada anak anjing yang berumur minimal 6 minggu dengan booster tunggal dalam jangka awaktu 2-4 minggu kemudian, dan vaksinasi ulangan setiap tahun. Immunitas akan berkembang kira-kira 7 hari setelah dosis ke dua. Vaksin ini dikategorisasikan sebagai vaksin non-inti dan hanya direkomendasikan untuk dilaksanakan pada anjing yang terpapar infeksi dari kelompok dalam gaya hidupnya.

Vaksin immunoterapi pertamau untuk malawan malignant melanoma menerima lisensi bersyarat di Amerika Serikat pada Bulan Maret Tahun 2007 dan kemudian mendapatkan lisensi penuh pada tahun 2010. Produk ini terdiri atas gen tyrosinase manusia yang digabungkan pada sebuah plamid (sebuah vaksin “DNA telanjang”)yang secara berulang dikirimkan dengan menggunakan alat injeksi transdermal bertekanan tinggi. Vaksin yang digunakan pada hewan anjing yang menerima pengobatan tradisional untuk melanoma, merangsang respon immun terhadap antigen target melanoma, dan pada beberapa kajian menemukan bahwa harapan hidup untuk anjing dengan melanoma level II-IV meningkat sebanyak 389 hari (daripada perkiraan awal yang hanya sekitar 90 hari)(Bergman et al., 2006). Pada masa sekarang ini vaksin-vaksin ini sudah dapat ditemukan di Eropa dan, di Amerika Serikat terbatas utnuk digunakan oleh spesialis onkologi hewan yang diakui. Peningkatan bagian pembahasan dari literatur ilmiah telah mengevaluasi vaksin leishmaniosis untuk anjing yang pertama kali mendapatkan lisensi. Produk ini hanya dilisensi di Brasil, dimana penyakit Leishmaniosis merupakan penyakit penting yang utama untuk anjing dan populasi manusia. Terdapat program aktif untuk melaksnakan culling terhadap anjing seropositif terinfeksi untuk mengurangi populasi penampung. Vaksin iniadalah produk sub unit yang mengandung GP63L dari L. Donovani (juga dikenal dengan “fucose mannose ligand”) dalam adjuvan saponin. Adalah hal yang penting untuk mendorong antibodi yang menghalangi transmisi organisme dari anjing ke lalat pasir dengan mencegah perlekatan dari Leishmania ke bagian perut dari lalat pasir. Vaksin ini sepertinya cocok dengan pengujian serologis yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi anjing yang terinfeksi, yang mana hanya 1,3% dari 5860 ekor hewan yang divaksinasi dan tidak terinfeksi, yang memberikan hasil positif terhadap pengujian dari program skrining tersebut. Lebih penting lagi, studi epidemiologi dalam skala yang besar telah menunjukkan bahwa vaksinasi memiliki efek additif terhadap program pemusnahan dengan daerah dengan serapan vaksinasi yang tinggi menunjukkan insidensi kejadian yang menurun baik pada anjing ataupun pada infeksi manusia (palatnoik de Sousa et al., 2009). Penemuan ini menambah dukungan kepada konsep bahwa vaksin ini mungkin bisa dipertimbangakan untuk masuk ke dalam vaksin inti pada negara negara seperti Brasil

*Sumber : VGG
*TM