Stroke

Stroke    atau yang biasa juga dikenal dengan Cerebrovascular Accident atau CVA adalah kematian sel-sel otak secara tiba-tiba karena adanya gangguan distribusi darah ke otak. Dapat juga karena adanya hambatan suplai darah yang menuju ke otak sehingga ketika aliran darah yang menuju ke otak sedikit atau terganggu, maka oksigen dan nutrisi-nutrisi yang penting untuk otak tidak dapat sampai ke tujuan. Hasilnya adalah, abnormalitas fungsi otak.
Dalam melakukan berbagai fungsi yang diperintahkan oleh otak, tubuh akan  melakukan secara langsung keseluruhan aktivitas tubuh, yang dimulai dari berjalan, melihat sampai untuk memberikan respon. Untuk dapat melakukan semua itu, otak memerlukan pasokan energi yang ada secara konstan, yang dapat disediakan oleh oksigen dan nutrisi yang dapat terpenuhi bersama dengan adanya aliran darah. Jika aliran darah mengalami hambatan oleh berbagai masalah yang terletak diantara otak dan jantung maka suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga sel syaraf dan kelangsungan hidup serta fungsi jaringan akan terputus.
Pada umumnya  sel otak  sangat sensitif terhadap adanya perubahan suplai oksigen dan nutrisi. Dan jika sel- sel otak kekurangan suplai oksigen dan nutrisi hanya dalam beberapa menit saja, sel-sel otak  tersebut akan menderita kelaparan atau kekurangan pasokan energi hingga akhirnya mengalami kematian.
Stroke dapat menyebabkan ketidakmampuan yang bersifat permanent bagi pasien. Sebagai contoh pasien yang telah mengalami stroke dapat mengalami kelumpuhan, baik di salah satu ataupun dikedua sisi bagian tubuhnya , memiliki kesulitan dalam berjalan, kesulitan saat makan ataupun melakukan segala aktivitas sehari-hari lainnya. Bahkan di beberapa kasus penderita akan kehilangan kemampuannya dalam berbicara ataupun mengerti apa yang diucapkan oleh orang lain. Sedangkan pada hewan yang mengalami stroke akan kehilangan kemampuannya dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya seperti makan, minum, berjalan, berlari ataupun  aktivitas lainnya.

Etiologi dari Kejadian Stroke adalah:
Blok Arteri
·  Penyumbatan arteri dalam otak
·  Pengerasan arteri yang mensuplai darah ke otak (ex: a. Carotis)
·  Embolisme otak dari jantung atau arteri
Ruptur Arteri (Hemorrhage)
·  Cerebral hemorrhage (Perdarahan dalam otak)
·  Subarachnoid hemorrhage dan Intracerebral hemorrhage (perdarahan antara otak dan dalam tengkorak).

Aliran cairan yang melewati pembuluh darah dapat dihalangi dengan dua cara yang berbeda, yaitu oleh adanya kerusakan yang terjadi di pembuluh darah atau oleh adanya tekanan atau pengekangan yang berasal dari luar pembuluh darah. Aliran darah yang melewati pembuluh darah, dapat juga dihambat dengan dua cara dan juga merupakan tipe stroke, yaitu:

A.   Ischemic Stroke
 Ischemic stroke disebabkan oleh terjadinya obstruksi /kerusakan di dalam arteri, yang secara umum terjadi pada arteri carotis , yaitu arteri utama yang terletak di leher, yang bertugas untuk membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju otak.
       Serangan Stroke Ischemic yang bersifat sementara, disebut juga dengan TIA (Transient Ischemic Attack).      Kadang TIA (Transient Ischemic Attack) mengawali terjadinya suatu ischemic sroke. TIA juga dikenal dengan stroke ringan, yaitu merupakan gejala sroke yang timbul tetapi hal itu cepat menghilang dalam kurun waktu 5 menit hingga 24 jam. TIA dapat terjadi katika bekuan yang dihasilkan tertimbun di daerah yang mengalami atherosclerotic tetapi tidak mampu memecahkannya atau adanya proses embolik yang mengalami hambatan sementara di pembuluh yang menyempit, tetapi dengan segera dapat diatasi dengan sendirinya. TIA juga dapat disebabkan oleh atherosclerosis itu sendiri, yaitu ketika terjadi penyempitan dari pembuluh darah yang membatasi aliran darah ke bagian otak, sudah cukup menjadi alasan untuk menyebabkan timbulnya gejala seperti stroke.

B.   Haemorrhagic Stroke
Hemorrhagic Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang lemah di dalam otak pecah sehingga menyebabkan perdarahan disekitar jaringan. Darah yang keluar dapat memadat dan menyesakkan pembuluh darah disekitarnya, sehingga dapat menekan aliran darah serta menghambat distribusi oksigen dan nutrisi disekitar jaringan tersebut. Walaupun frekwensi terjadinya Hemorrhagic Stroke lebih kecil dibandingkan dengan Ischemia Stroke tetapi keduanya harus tetap diwaspadai. Karena keduanya memiliki pengaruh yang besar didaerah otak. Gejala yang sering ditimbulkan oleh Hemorrhagic Stroke mungkin lebih mendadak dan lebih parah serta Stroke jenis ini membawa resiko kematian yang lebih hebat dibandingkan dengan Ischemia Stroke.

Tipe  lain dari gejala Stroke juga dapat dikarenakan oleh beberapa faktor ataupun kondisi lainnya termasuk tumor otak, infeksi yang bermacam-macam atau bahkan karena over dosis obat-obatan.